[Review Novel] All She Ever Wanted (Semua Yang Dia Inginkan) by Patrick Redmond

Sabtu, 07 November 2015

[Review Novel] All She Ever Wanted (Semua Yang Dia Inginkan) by Patrick Redmond

Source by BukaLapak.com

Judul : All She Ever Wanted (Semua Yang Dia Inginkan)
Penulis : Patrick Redmond
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2010
Isi : 504 halaman

Sinopsis All she ever wanted :
Dulu Tina adalah gadis kecil yang rapuh, ditelantarkan ayahnya, dan selalu menjadi bahan ejekan di sekolah. Tapi sekarang dia telah berubah menjadi Chrissie. Gadis cantik yang penuh percaya diri, dan pemberani. Kaum wanita merasa iri padanya. Kaum pria menghasratkannya. Dia telah menjadi segalanya yang dia inginkan, dan dia bertekad tak seorang pun akan mengubahnya.
Tapi ketika cinta memasuki hidupnya tanpa disangka-sangka, dia merasa terancam, takut kalau-kalau kepribadian tangguh yang telah diciptakannya dengan susah payah menjadi hancur berantakan.
Ini tak boleh dibiarkan. Kendali mesti dipertahankan, dan cinta haruslah mengikuti syarat-syarat yang telah ditetapkannya. Seberapa pun mengerikannya syarat-syarat itu.


Sebenarnya aku udah lama ngeliat novel ini terpajang di rak buku pusda kalbar. Tapi pas liat cover sama sinopsisnya dibelakang buku, aku jadi males buat minjem buku ini. Aku langsung menjudge kalo ceritanya jelek dan gak menarik. Soalnya aku udah sering ketemu sama beberapa novel terjemahan yang covernya gak bagus dan ceritanya juga bernasib sama.

But penilaianku salah total. Saat aku akhirnya memutuskan untuk meminjam novel ini dan membaca isinya, aku sadar kalo aku bener-bener suka sama alur ceritanya. Ternyata pepatah ‘Don’t judge a book by its cover’ itu bukan omongan kosong belaka. Ku akui, novel ini termasuk salah satu novel tragedi romance keren yang pernah aku baca, selain Novel The Luxe.

Novel ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama ‘Tercipta kembali’, bagian kedua ‘pengambilalihan’, dan bagian terakhir ‘penguasaan’. 

Bagian pertama menceritakan masa kecil Tina yang ditinggal sang ayah dan ditelantarkan oleh sang ibu. Juga masa-masa dimana dia dibully habis-habisan disekolah. Dikatai ‘si jelek’ lah, terus ada yang bilang kalo ayahnya dipenjara, dan berbagai omongan pedas lainnya. Jujur pas baca bagian ini, aku benar-benar emosi. Tapi ternyata Tina bukan anak yang lemah seperti yang aku duga. Tina berhasil melawan anak-anak yang membullynya dan merubah dirinya menjadi cewek yang kuat.

Bagian kedua menceritakan masa-masa dimana Tina merubah panggilan namanya menjadi Chrissie. Chrissie jatuh cinta sama seorang pemadat bernama Jack. Kepribadian Jack yang lembut mengingatkan Tina, eh Chrissie maksudku, sama sang ayah yang sudah pergi meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu. Tapi ternyata Jack balikan sama mantannya, Ali. Chrissie kecewa berat. Untung aja ada laki-laki tampan dan kaya bernama Alec yang berada disisinya dan menghibur dirinya.

Bagian ketiga menceritakan tentang hubungan Chrissie dan Alec plus hubungan Jack dan Ali. Bisa dibilang hubungan Chrissie dan Alec ini hubungan yang gak sehat. Chrissie yang masih mencintai si Jack, membuat Alec menjadi pelariannya dan mendominasi hubungan mereka. Pendapat Alec gak pernah digubris sama Chrissie dan membuat si Alec jadi tertekan. Chrissie berusaha untuk menghancurkan hubungan Jack dan Ali. Hingga suatu kejadian tragis terjadi diantara mereka.

Well, saat aku selesai membaca novel ini, hanya satu kata yang terucap, “Amazing”. Alur cerita yang keren dan tidak melenceng, ending yang tak terduga, ketegangan dibab-bab terakhir dan mampu menguras emosi membuat novel ini mendapat nilai plus dimata seorang pecinta novel seperti aku. 

Hanya satu kekurangan dinovel ini (menurut pendapatku): ceritanya agak bertele-tele, kelihatan banget pengen membuat pembaca penasaran, ceritanya gak langsung to the point. Untuk mengerti benang merah disetiap bab, kalian harus membaca kalimat-kalimat dinovel ini dengan teliti (gak loncat-loncat bacanya) karena dialog para tokohnya ada semacam suatu kata kunci yang menjadi clue untuk ending ceritanya. 

But, aku berani kasih nilai 9/10 untuk novel ini. Great story, recommended!

Pelajaran yang bisa dipetik dari novel ini :

  • Merubah hidup kalian itu boleh. Tapi ke arah kebaikan dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
  • Jangan menjalin hubungan seseorang cuma untuk melampiaskan emosi saja alias sebagai pelarian.
  • Kalau kalian merasa kesal atau punya masalah sama pasangan kalian, sebaiknya kalian ungkapkan aja, entah itu ngomong secara baik-baik ataupun teriak-teriak juga gak papa. Karena kalo kalian memendam perasaan itu, itu bisa jadi racun dan membahayakan diri kamu ataupun pasangan kamu. So, terbuka adalah hal yang penting dalam sebuah hubungan.
Buat kalian-kalian yang suka cerita romantis dengan masalah yang rumit, penuh tragedi dan gak cengeng, novel All She Ever Wanted bisa jadi pilihan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...